Monday 1 July 2013

PEMBAGIAN BLSM RICUH

Pembagian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Kec. Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) nyaris ricuh. Khawatir tidak mendapat jatah bantuan, lebih dari 2.000 warga penerima BLSM terlibat aksi saling dorong karena tak sabar antre, Senin (1/7). 

Selama proses pencairan BLSM ini ribuan warga sempat saling dorong. Bahkan sejumlah petugas yang melakukan penjagaan tak mampu menghadapi banyaknya warga yang akan mencairkan dana tersebut.

Insiden diperparah tidak adanya tenda antrean dari pihak kantor pos. Pintu masuk dan keluar pun dibuat satu arah, sehingga warga berdesakan. Selain itu, tidak ada loket khusus bagi lansia, orangtua atau mereka yang membawa anak kecil.

Salah seorang petugas kantor pos melalui pengeras suara terus mengimbau agar warga tertib. Namun usaha ini tidak membuahkan hasil. Warga tidak sabar untuk masuk ke halaman kantor pos. 

Petugas pun mengancam akan menghentikan pembagian. Namun, ia meyakinkan warga jika jumlah persediaan uang mencukupi. Petugas juga menyatakan pencairan BLSM bisa dilakukan pada hari berikutnya. 

"Tolong semuanya tertib. Pembagian sudah dijadwalkan untuk setiap desa. Sekali lagi tolong jangan saling berebut demi uang Rp 300.000. Uang sebesar itu tidak sebanding dengan nyawa," imbaunya.

Namun ancaman dihentikannya pembagian pun tidak dihiraukan. Bahkan sempat terjadi ketegangan, karena warga yang tidak terdaftar mengambil BLSM kemarin tetap memaksa datang. 

"Sesuai imbauan Menkokesra saat melakukan peninjauan ke Kantor Pos Padalarang Sabtu (29/6) lalu, pencairan BLSM bisa juga dilakukan pada hari Minggu. Tapi sepertinya warga tidak mengerti. Mereka lebih memilih berdesakan untuk mendapatkan uang, sehingga proses pencairan sedikit mengalami kendala," ujar Korlap KPC Ngamprah, Ichsan Sanjaya.

Dikatakan, untuk Kec. Ngamprah yang berhak menerima BLSM sebanyak 5.049 rumah tangga sasaran (RTS) yang dibagi dalam dua hari pencairan. Yakni Senin kemarin untuk 2.421 RTS yang berasal dari Desa Cilame, Gadobangkong, Cimangu, Bojongkoneng, dan Cimareme. Sementara pada hari Rabu (3/7) akan dilakukan pencairan bagi warga di Desa Margajaya, Mekarsari, Ngamprah, Pakuhaji, Sukatani, dan Tanimulya yang jumlahnya mencapai 2.628 penerima. 

Sementara itu, salah seorang penerima BLSM, Maemunah (58), warga Bojongkoneng, datang ke Kantor Pos Ngamprah sejak pukul 06.00 WIB. Ia rela berpanas-panasan hingga berdesakan untuk mendapatkan uang Rp 300.000. 

Sedangkan warga lainnya, Ukman (80) lebih memilih tidak memaksakan diri. Ukman menyadari di usianya yang sudah renta, dirinya tidak akan mampu antre hingga berjam-jam. "Nanti saja kalau sudah rada sepi, baru uangnya akan saya ambil. Jika harus memaksa, saya pasti akan kelelahan," akunya. 

Sementara itu, Polsek Padalarang mengerahkan 30 personel untuk mengamankan situasi. Menurut Wakapolsek Padalarang, AKP Sutarman, sebagian besar personel kepolisian ditempatkan di jalan raya agar pencairan BLSM tidak mengganggu arus lalu lintas. Meskipun pada kenyataannya, kemacetan tidak terelakkan. 

Pihaknya sangat menyayangkan kurangnya koordinasi petugas kantor pos dengan kepolisian.

No comments:

Post a Comment