Saturday 13 August 2016

Agustus sampai Oktober perkiraan titik api kebakaran hutan berkurang

Kebakaran hutan dan lahan mengalami penurunan tetapi masih titik api (hotspot) di beberapa provinsi. Presiden RI Joko Widodo memperkirakan kebakaran hutan dan lahan bisa mengalami masa kritis pada Agustus, September, dan Oktober. Itu sebabnya, langkah-langkah pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan ini harus dilakukan cepat, terpadu, dan efektif.

"Laporan yang saya terima, saya kira sangat bagus, ada penurunan yang signifikan 74 persen kalau dibandingkan tahun lalu. Tapi saya ingin juga agar kita semua memberi perhatian bahwa masih ada 217 titik api, hotspot, yang harus diwaspadai di seluruh Indonesia," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai "Pencegahan dan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan" di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 12 Agustus 2016.

Dia memperingatkan, jangan sampai api yang sudah ada dibiarkan bertambah. Kalau titik api yang sudah ada langsung diselesaikan lebih awal, menurut Jokowi akan lebih bagus. Dia mencatat masih ada beberapa titik api di Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

"Saya kira, mumpung masih 20 (titik api), 30, 15 segera diselesaikan sebelum nantinya kalau sudah ribuan itu penanganannya sangat sulit. Ini saya kira titik kritis, ada di bulan Agustus, September, Oktober," katanya.

Sebelum masuk ke masa titik kritis itu, Jokowi meminta agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kehutanan, Polri dan TNI bisa bergerak cepat. Dia mengingatkan pertemuan soal penanganan kebakaran hutan sudah dilakukan tahun yang lalu dan juga tahun ini. Itu sebabnya, Jokowi meminta ada penyelesaian yang dilakukan sedini mungkin, sebelum api bergerak ke mana-mana.

"Saya ingin menegaskan, sekali lagi, sekali lagi, ini perintah yang pernah saya berikan pada Panglima TNI, kapolri, bahwa pejabat teritoral TNI dan pejabat kewilayahan di polri, baik di kodam, di kodim, korem, polda, polres, sampai di bawahnya saya kira harus diikutkan dan perjanjian kita saat itu sudah jelas, ada reward dan punishment. Saya nggak ulang lagi apa punishment-nya," kata Jokowi.

No comments:

Post a Comment