Sunday 3 May 2015

KISAH ORANG IRAN PAKAI BATU AKIK

Pengunjung melihat batu akik dan batu mulia yang dipamerkan di Kementerian Perindustrian. Jakarta, Kamis (23/4).


Sudah sejak lama, memakai batu akik menjadi bagian dari gaya hidup manusia di mana pun di dunia ini termasuk di Indonesia yang memiliki berbagai jenis akik seperti batu Bacan, Kalimaya, Sungai Dareh, Red Borneo, Kalsedon dan masih banyak lagi yang sangat mudah didapat dengan harga mulai dari puluhan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.
Saat ini batu-batu perhiasan itu dapat ditemukan di berbagai tempat dengan mudah mulai dari sudut-sudut jalan, toko-toko batu permata serta festival-festival batu akik yang dikenakan oleh kaum muda dan tua baik pria maupun wanita sebagai bagian dari asesories maupun koleksi pribadi.
Bahkan pada saat Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika pada 19-24 April 2015 di Bandung, Jawa Barat, batu akik dijadikan salah satu cendera mata bagi peserta konferensi tersebut.
Batu akik adalah sebutan untuk batu cincin yang bukan termasuk dalam kategori batu mulia. Di masyarakat rumpun Melanesia (khususnya Indonesia dan Malaysia), batu Akik ini menyimpan misteri berbagai macam mitos terkait dengan keberadaannya sebagai batu alam, yang akhirnya bisa menjadi komoditas bisnis, baik bisnis supranatural maupun nonsupranatural.
Orang gemar memakai batu akik dengan berbagai alasan seperti alasan estetika, spiritual dan kesehatan. Salah seorang penggemar akik Indonesia, Purnomo misalnya, menggunakan batu akik karena alasan keindahan dan tali kasih .
"Saya sering menerima batu akik yang bagus dan ini buat saya merupakan tali pengikat rasa kasih antara saya yang menerima dan mereka yang memberi dan demikian sebaliknya. Di sana ada nilai ketulusan hati dan inilah yang membuat kita menjadi senang dengan jiwa yang sehat," kata Purnomo.
Cerita dari Iran
Ada pengalaman menarik tentang pemakai batu akik di Iran dengan berbagai alasan antara lain karena keindahan batunya, alasan spiritual dan kesehatan. Penggemar batu perhiasan di Iran memakai batu akik dengan berbagai jenis batuan, antara lain, batu Yamani, Yakut (Ruby), Pirus, Hadid Shini, Durrun Najaf dan basih banyak lagi.
Salah seorang pejabat di kedutaan besar Iran di Jakarta, Ali Maktab, mengatakan dirinya menggunakan batu cincin akik semata-mata karena nilai spiritual dan kesehatan yang datangnya dari Allah SWT.
"Saya tidak setuju bila cincin digunakan untuk maksud maksud lain. Ada orang-orang yang menggunakan cincin karena mereka menganggap batu tersebut berkhasiat untuk memperoleh kekayaan dan jabatan," kata Ali yang saat itu sedang menggunakan cincin dengan batu Pirus khas Iran melingkar di jari manisnya.
Demikian pula kata seorang mahasiswa di Iran, Muhammad Hasan, orang-orang Iran menggunakan cincin akik selain karena alasan estetika juga karena alasan spiritual.
"Khasiat spiritual dan medikal yang membuat rata-rata orang Iran menggunakan cincin, apakah itu akik atau batu mulia lainnya karena masing-masing disebutkan kegunaannya secara spiritual dalam hadis-hadis," ungkapnya.
Menurut Hasan, para imam di Iran juga menggunakan cincin akik. Sosok imam bagi orang Iran adalah sosok teladan sebagaimana umat Islam menjadikan Rasullah SAW sebagai sosok panutan.
"Tidak terlontar dari seorang imam sebuah perkataan kalau tidak memendam hikmah dan manfaat bagi umatnya," kata Hasan yang juga seorang peneliti di Islam Quest yaitu sebuah pusat rujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar agama.
Berdasarkan hari
Tidak mempersoalkan masalah golongan dalam Islam, Hasan menjelaskan orang-orang Iran menggunakan cincin akik menurut hari berdasarkan riwayat-riwayat ahlulbait (keluarga Nabi Muhammad SAW). Dia mengungkapkan pada hari Senin, cincin yang dipakai adalah jenis Yamani dan orang yang mengenakannya dianjurkan banyak membaca dzikir.
Menurut Hasan, keutamaan akik Yamani ini adalah untuk melapangkan rezeki dan keberkahan di samping untuk kemudahan hidup. "Pemimpin Revolusi Iran Imam Khamenei lebih senang menggunakan cincin akik Yamani kuning dengan rajahan Syarafusy," katanya.
Selanjutnya Hasan menjelaskan para penggemar cincin akik dianjurkan mengenakan batu Zabarjad (Peridot) yang keutamaannya adalah menjauhkan kefakiran dan membantu solusi atas kesulitan-kesulitan hidup, dan mereka diharapkan juga terus berdzikir.
Pada hari Rabu, cincin yang dianjurkan untuk dipakai adalah cincin Yakut (Ruby). Fadhilah (manfaat) menggunakan cincin Yakut adalah menjauhkan kefakiran, memberikan ketenangan dan menghilangkan rasa susah, kata Hasan seraya menambahkan seperti penggunaan cincin pada hari Senin dan Selasa, si pengguna juga diharapkan senantiasa berdzikir.
Kemudian batu apakah yang dianjurkan dipakai pada hari Kamis? Hasan mengungkapkan cincin akik yang dianjurkan pada hari tersebut adalah cincin Pirus yang keutamaannya adalah mempermudah pekerjaan yang sulit, menguatkan pandangan hati dan ketenangan ruh selain menjauhkan kefakiran.

SUMBER DARI REPUBLIKA.co.id

No comments:

Post a Comment