Angka kematian yang diakibatkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cimahi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sejak awal tahun 2013 hingga pengujung bulan April, tercatat sudah empat nyawa melayang akibat serangan DBD dari temuan 305 kasus. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, dari 304 kasus, hanya 1 jiwa
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Dikke Suseno mengatakan, banyaknya kasus kematian akibat DBD karena keterlambatan penanganan. Ia mengatakan, kelambanan penanganan tersebut lantaran
"Kadang, ketika suhu tubuh panas, orang sering beranggapan hanya panas biasa karena dibarengi sakit lainnya seperti batuk dan pilek. Padahal, panas tersebut disebabkan oleh virus DBD," kata Dikke.
Keterlambatan deteksi dini penyakit DBD inilah yang membuat penanganan turut terlambat. "Bila dulu panas tiga hari baru dibawa berobat ke dokter atau puskesmas, sekarang kalau panas dua hari sebaiknya segera dibawa berobat. Karena gejala DBD pun tidak spesifik seperti dulu, seperti keluar bintik merah," jelasnya.
Untuk menekan angka kematian dan kasus DBD, Dinkes Kota Cimahi bersama puskesmas setempat secara rutin melakukan penyuluhan DBD dan chikungunya. Pada Rabu (15/5), penyuluhan dilakukan di RT 03/RW 20, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara.
Seperti diberitakan sebelumnya, di daerah tersebut sedikitnya 20 warga terserang chikungunya. Sedangkan di RT 01 dan RT 02/RW 20 sebanyak
Pada penyuluhan kemarin yang berlangsung di kediaman rumah Ketua RT 03, Rohana, puluhan warga mendapatkan penjelasan mengenai DBD, juga cara pencegahan dan penanganannya dari petugas Puskesmas Cibabat dan dokter dari Rumah Sakit Dustira.
Salah seorang dokter, Rizha Zehtira menyampaikan, penyakit DBD belum ada obatnya. Karena itu, katanya, upaya paling mujarab untuk mencegahnya adalah pemberantasan sarang nyamuk, menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas.
"Hal lain yang harus dilakukan memperbaiki saluran air, menabur bubuk abate, memakai obat antinyamuk, memelihara ikan cupang di tempat penampungan air, dan jangan menggantung baju," jelasnya.
Tidak hanya di Kelurahan Cibabat, tingginya kasus DBD hampir merata di kelurahan lainnya, termasuk Cipageran.
No comments:
Post a Comment