5 Kawasan Kumuh Akan Segera Di Tata

Penataan beberapa kawasan yang masih dikategorikan kumuh masih terus diupayakan Pemerintah Kota Cimahi. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum (DPU), sedikitnya ada lima wilayah di Kota Cimahi yang berstatus daerah kumuh. Kelima kawasan kumuh tersebut adalah Kelurahan Cigugur, Melong, Utama, Cibeureum, dan perbatasan antara Kelurahan Padasuka dan Setiamanah.

Kepala DPU Kota Cimahi Ison Suhud menjelaskan, kelima daerah kumuh tersebut merupakan kawasan padat penduduk, sanitasi buruk, pengelolaan sampah yang belum maksimal, dan minimnya ketersediaan air bersih. "Hal itu dikarenakan masih buruknya sanitasi di wilayah tersebut," ungkap Ison saat ditemui Kompleks Perkantoran Cimahi, baru-baru ini.

Dipaparkannya, pengelolaan sampah domestik dan minimnya ketersediaan air bersih menjadikan lokasi tersebut kumuh. Selain itu tingginya laju pertumbuhan penduduk yang tak terkendali merupakan salah satu persoalan yang tak kalah seriusnya.

"Mereka kerap membangun rumah di bantaran sungai, dan disepanjang perlintasan kereta api sehingga lokasi pemukiman kumuh terus berkembang," katanya.

Ison menambahkan, kawasan kumuh tersebut terus dipantau karena akan ada program penataan dengan anggaran sekitar Rp 800 juta. Ia berharap, masyarakat yang berada di lingkungan yang kurang sehat dapat dialihkan seiring dengan kehadiran rumah susun.

"Sekarang ini rumah susun telah dibangun di tiga lokasi, di antaranya di Kelurahan Cigugur, Kelurahan Leuwigajah, dan Kelurahan Cibeureum yang diharapkan dimanfaatkan warga," ujarnya.

*Kontribusi masyarakat*

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Bambang Arie Nugroho meminta peran serta masyarakat dalam menuntaskan persoalan kawasan yang masih berstatus kumuh di Kota Cimahi.

"Sebab, tidak mungkin pihak pemerintah bekerja sendiri tanpa adanya kontribusi dari masyarakat. Terlebih kawasan kumuh di Kota Cimahi hanya berada beberapa wilayah. Itu pun tidak terlalu luas," ujarnya.

Namun, katanya, jika tidak segera diantisipasi, kawasan kumuh ini akan semakin berkembang, terutama bagi warga yang ternyata masih minim pengetahuan tentang memilih lingkungan sebelum membangun tempat tinggalnya.