Thursday, 27 June 2013

Sekolah Gratis Hanya Omong Kosong Belaka

Program sekolah gratis ternyata masih omong kosong dan hanya sebatas slogan. Buktinya, dana sumbangan pendidikan (DSP) maupun jenis iuran lain menjadi keharusan. Bahkan, bila belum dilunasi, rapor dan ijazah tidak bisa diterima siswa karena pihak sekolah menahannya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa hari lalu, seorang ibu rumah tangga (IRT) terpaksa harus menggadaikan perhiasannya demi menebus ijazah anaknya di sebuah SMK di Kota Cimahi. Padahal ijazah tersebut sangat dibutuhkan anaknya untuk melamar pekerjaan. Berdasarkan pengakuan ibu rumah tangga itu, ijazah anaknya tidak bisa diambil karena ada iuran yang belum dibayar.

Di sebuah SMKN di Kota Cimahi. Seorang siswa mengaku tidak bisa menerima rapor kenaikan kelasnya karena belum membayar DSP. Padahal, siswa yatim piatu itu sudah menunjukkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Setelah keluarganya datang, pihak sekolah memang memberikan rapornya. Tapi, di halaman daftar nilai semester dua dikosongkan.

Menanggapi kasus-kasus memprihatinkan di dunia pendidikan di wilayahnya itu, Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti Tochija berjanji untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Ia mengatakan, DSP tidak boleh membebani siswa, apalagi berasal dari keluarga tidak mampu. 

"Sikap sekolah yang menahan rapor maupun ijazah tidak diperkenankan," katanya kepada wartawan di SMPN 2 Cimahi, Rabu (26/6). Ia menambahkan, pihak sekolah yang telah menahan rapor dan ijazah siswanya akan segera dipanggil.

Bahkan, dalam kesempatan itu, Atty mengharapkan, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2013 tidak ada lagi pungutan DSP. Sebab, katanya, mulai tahun ajaran 2013/2014, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diberikan, tidak hanya untuk siswa SD dan SMP tapi juga SMA. Selain itu, pemerintah juga mengucurkan bantuan seperti beasiswa transisi, dan Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Sementara itu, SMPN 1 Cimahi merupakan sekolah dengan passing grade tertinggi yaitu 26,55, diikuti SMPN 2 (26,35), dan SMPN 3 (25,85). Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kota Cimahi Hj. Hartati mengatakan, passing grade tahun ini mengalami penurunan. 

dari 9.084 lulusan SD, sebanyak 45 pesen tertampung di SMP negeri dan sisanya bersekolah di SMP swasta.

No comments:

Post a Comment