Monday 26 August 2013

KINERJA POLDA JABAR BERBUAH PRESTASI

Setelah sebelumnya mendapat penghargaan dari Lembaga Analisa Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik (Lanskap) sebagai yang terbaik dalam pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2013, Polda Jabar kembali mendapat penghargaan serupa. Kali ini penghargaan diberikan Korlantas Polri dan PT Jasa Raharja.

Penghargaan diserahkan Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Pudji Hartanto dan Direktur PT Jasa Raharja kepada Kapolda Jabar, Irjen Pol. Suhardi Alius di Mapolda Jabar, Jln Soekarno-Hatta, Senin (26/8). Pudji menyatakan, penghargaan diberikan kepada Polda Jabar karena dinilai berhasil melaksanakan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2013 dengan aman, tertib, lancar, dan sukses. 

"Keberhasilan yang diraih tersebut bukan perkara yang mudah. Hal tersebut dapat tercapai karena adanya sinergi, dukungan, dan kerja sama seluruh stake holder dan instansi terkait," kata Pudji.

Keberhasilan Polda Jabar, kata Pudji, terlihat dari menurunnya angka laka lantas selama masa arus mudik dan balik Lebaran, yang masuk dalam Operasi Ketupat Lodaya 2013. "Penurunan angka laka lantas sangat signifikan dibanding tahun 2012, yaitu sebesar 30 persen pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2013," ujarnya.

*Manajem pagar betis*

Di tempat yang sama, Kapolda Jabar Irjen Pol. Suhardi Alius menuturkan, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, untuk wilayah hukum Polda Jabar, secara umum operasi kemanusiaan tersebut dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar, dan sukses. Hal tersebut juga dapat tercapai, di samping adanya upaya dan kerja keras seluruh jajaran Polda Jabar. Juga berkat kerja sama, dukungan, dan bantuan seluruh aparat stake holder dan potensi masyarakat Jawa Barat.

Berdasarkan evaluasi, indikasi keberhasilan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2013 dibandingkan pelaksanaan tahun sebelumnya, di antaranya adalah menurunnya angka kecelakaan dan korban meninggal dunia. Waktu tempuh melalui jalur mudik juga berkurang, serta meningkatnya apresiasi masyarakat atas kesigapan dan antisipasi personel dengan pola pagar betis.

"Kami juga didukung ketersediaan sarana, prasarana, dan pendukung jalur yang memadai dalam memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Suhardi berharap pola pengamanan dan cara bertindak yang telah dilaksanakan, dapat menjadi suatu model (blue print) dalam kegiatan pengamanan di seluruh jalur utama dan jalur alternatif di wilayah Jawa Barat.

No comments:

Post a Comment