Sunday 15 September 2013

Warga Dan Keluarga Korban Curas Merasa Resah

Kasus penembakan pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) terhadap seorang pedagang pecel lele, Suparmin (42), Sabtu (14/9) cukup meresahkan banyak pihak, terutama keluarga korban dan warga Jln. Warung Contong No. 108 RT 05/RW 14, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah. Bahkan, tidak sedikit warga yang trauma dan merasa terteror dengan peristiwa penembakan itu.

Seorang warga, Hendra Gunawan (35) mengaku, peristiwa penembakan di gang sempit pada Sabtu (14/9) sore itu menyisakan ketakutan dan keresahan warga. Dikatakannya, karena peristiwa terjadi di tengah permukiman, banyak warga yang melihat langsung kejadian itu. Warga juga mendengar letusan senapan api yang dibawa pelaku curas.

Dikatakann Hendra, saat kejadian, warga hanya bisa tiarap. Tak seorang pun yang berani mendekat saat mendengar dua kali letusan senpi. "Bagaimana bisa menangkap pelaku, warga memilih aman soalnya pelaku bawa pistol," tuturnya.

Hendra mengatakan, kejahatan dengan pelaku yang dilengkapi senpi bukan kejadian pertama. Setahun lalu, di daerah yang sama, pernah terjadi aksi pencurian dengan kekerasan. Ketika itu, katanya, pelaku tidak memuntahkan peluru, hanya menakut-nakuti korban.

"Daerah sini memang rawan. Dengan kejadian kemarin kami semakin waswas dan merasa tidak aman. Sekarang para pelaku krimininal semakin nekat," ungkapnya.

Jika warga ketakutan, keluarga korban masih diselimuti trauma. Keponakan korban, Aisah Khusnulkhatimah (13) yang mengetahui persis ketika pamannya didor pelaku, terlihat berada di balik pintu besi tanpa berani membukanya ketika "GM" mengunjungi rumahnya. Ia mengaku trauma dan selalu curiga dengan orang yang datang.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Suparma mengatakan, kondisi korban kini sudah membaik pascaoperasi. "Operasi untuk mengeluarkan proyektil tadi malam pun berjalan lancar," katanya.

Kapolres Cimahi, AKBP Erwin Kurniawan mengatakan, jajarannya masih memeriksa saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Di samping itu, pihaknya sedang memproses pengajuan izin kepada Kepala Rumah Sakit Dustira agar proyektil yang sudah dikeluarkan dari tubuh korban bisa diambil Satreskim Polres Cimahi untuk keperluan penyelidikan

Kapolres mengakui, petugasnya belum menemukan selongsong peluru. Namun proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban (Suparmin) sudah bisa diambil pihak RS Dustira. "Besok (hari ini, red) rencananya kita akan meminta izin kepala rumah sakit agar proyektil diserahkan kepada Satreskrim Polres Cimahi," katanya.

No comments:

Post a Comment