Warga Kampung
Hujung Kulon, RT 03/RW 05, Kelurahan
Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota
Cimahi, menyegel sekaligus menutup sebuah
SPBU di Jln. Leuwigajah. Penyegelan
dilakukan warga dengan cara
membentangkan rantai besi di sepanjang
jalan masuk ke SPBU. Dengan begitu,
kendaraan sulit masuk ke lokasi SPBU.
Selain itu, warga juga menempelkan kertas
bertuliskan "Disegel Warga RW 05" di tiang
antara rantai penghalang dan dekat mesin
SPBU.
Menurut seorang warga, Eman (45),
penyegelan dilakukan sejak Selasa (7/5)
gara-gara beberapa sumur warga sekitar
tercemari bensin yang diduga berasal dari
SPBU itu. Kejadian itu, katanya, diketahui
sejak Sabtu (4/5).
Lina (35), keluarga Ma Ichih (80), pemilik
sumur yang tercemar bensin mengatakan,
sejak saat itu air sumur yang digunakan 9
kepala keluarga (KK) tersebut berbau
bensin. "Airnya bau bensin dan baunya
menyengat. Tentunya tidak bisa dipakai, baik
untuk mandi, mencuci, apalagi untuk masak,"
katanya.
Dikatakan Lina, sebelum tercemar, air sumur
milik neneknya itu kondisinya sangat bagus.
Selain untuk mandi dan mencuci pakaian dan
barang, air sumur ini juga bisa digunakan
memasak dan minum. "Sejak Sabtu (4/5),
kami harus beli air terutama untuk masak
dan minum," ujarnya.
Dikatakan Lina, meskipun air sumur sudah
dikuras satu kali, bau bensin tetap
menyengat. Hal itu bisa dibuktikan "GM"
ketika mendekati sumur tersebut dari jarak
1,5 meter.
Bantuan air
Diakuinya, setelah sumur tercemar bensin,
pihak SPBU memberikan bantuan air dari
sumur pompa. Namun menurut Lina, air
tersebut tidak bisa dipakai memasak dan
minum, karena kualitasnya tidak sebagus air
sumur milik Ma Ichih.
Lina berharap ada penyelesaian dengan
cepat. "Pastinya tidak tahu. Ada yang bilang
pencemaran tersebut dari tumpahan bensin
saat diisi. Tapi ada juga yang mengatakan
karena ada yang bocor," katanya.
Dikatakan Lina, warga sudah datang ke
pengelola SPBU. Namun, katanya, pihak
SPBU baru bersedia melakukan penyedotan
sumur. "Harapan kami sih minta
dikembalikan lagi kondisi air sumurnya.
Kami juga mohon kalau bisa ada semacam
kompensasi," ujar Lina.
Dikatakannya, selain milik Ma Ichih, ada
sumur warga lainnya yang tercemar bensin.
Sumur tersebut, katanya, juga dipakai
beberapa KK.
Seorang karyawan SPBU yang kebetulan ada
di tempat, Agus Setiawan (27) mengatakan,
pencemaran bensin ke sumur warga bukan
karena penampungan bensin bocor,
melainkan tumpahan bensin. "Kebetulan saat
penampungan itu diisi bensin dari tangki
ada yang tumpah. Jadi bukan karena bocor,"
katanya.
Monday, 13 May 2013
Warga segel spbu lewigajah cimahi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment