Tuesday, 24 January 2017

Hasil Quick Count Pilkada Kota Tasikmalaya 2017

Sejumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) mendatangi kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis, selaku penyelenggaran pemilihan kepala daerah di Kabupaten Pangandaran, Kamis (18/6/2015).

Massa yang mendatangi KPU Kabupaten Ciamis tersebut tidak puas dengan keputusan KPU itu sendiri yang telah mencoret bakal calon bupati dan wakil bupati Pangandaran, Azizah Talita Dewi-Erwin Thamrin (Azimat) dari hajat pemilihan serentak kepala derah.

Dalam aksinya mereka bergantian melakukan mimbar bebas, yang pada intinya adalah menolak pencoretan terhadap bakal calon bupati dan wakil bupati Pangandaran yang maju dari jalur perseorangan atau indenden.

Sementara itu puluhan anggota polisi dari Kepolisian Resor Ciamis melakukan penjagaan ketat di instansi tersebut. Suasana KPU juga relatif sepi, karena komisioner KPU tengah berada di Pangandaran.

Dalam orasinya yang membacakan beberapa pasal UUD, mereka menilai tanpa kehadiran calon dari jalur independen, merupakan praktik politik yang tidak demokratis.

Orasi yang dilakukan dari atas bak kendaraan itu, tidak hanya dilakukan oleh perwakilan GMBI Ciamis, akan tetapi juga datang dari Pangandaran dan Tasikmalaya. Mereka juga menuding KPU Ciamis telah bertindak tidak independen atau tidak adil.

"KPU dengan sengaja dan berbagai cara sehingga jumlah dukungan berupa hardcopy KTP untuk pasangan Azizah Talita Dewi-Erwin Thamrin hilang sangat signifikan. Akibatnya calon dinyatakan kekurangan dukungan. Padahal, pasangan justeru menyerahkan hard copy di atas batas minimum," tutur salah seorang orator.

Dia menegaskan kejadian tersebut merupakan konspirasi politik, yang mengakibatkan KPU Ciamis tidak meloloskan pasangan calon dari jalur perseorangan. Selama mendengarkan orasi, mereka juga bebersapa kali meneriakkan slogan GMBI.

"Jika tidak ada rekayasa data, pasangan Azizah Talita Dewi-Erwin Thamrin pasti maju. Kami berani mengadu jumlah dukungan dengan beberapa parpol. Sekali lagi, kami menunut pasangan Azimat tidak dicoret dan menjadi calon bupati dan wakil bupati Pangandaran," tambahnya.

Hal serupa dikemukakan kordinator aksi GMBI, Epi Wahyudin yang menyatakan bahwa KPU Ciamis telah bertindak tidak adil. KPU telah berpihak kepada salah seorang calon, sehingga mencoret calon lainnya.

"Kami minta KPU bertindak adil, tidak memihak. Kami juga menuntut agar pasanagan Azizah Talita Dewi-Erwin Thamrin masuk sebagai calon bupati dan wakil bupati Pangandaran," ujarnya.

Seperti diketahui KPU Ciamis selaku penyelenggara Pilkada Kabupaten Pangandaran mencoret pasangan Azizah Talita Dewi-Erwin Thamrin.

Akibat pencoretan itu pasangan calon bupati dan wakil bupati Pangandaran dari jalaur perseorangan tersebut gagal maju atau gugur, karena kurang dukungan minimal, sebagaimana yang disyaratkan undang-undang sebesar 8,5 persen dari total pemilik hak pilih.

Hasil verifikasi KPU Ciamis, berkas dukungan yang terdapat dalam soft file yang diajukan pasangan Azizah Talita Dewi-Erwin Thamrin, sebanyak 34.000. Akan tetapi berkas hard file atau fisik foto copy KTP hanya ada sekitar 22.000.

Atas dasar adanya kekurangan jumlah dukungan tersebutlah, KPU Ciamis memutuskan mencoret pasangan Azizah Talita Dewi-Erwin Thamrin.

No comments:

Post a Comment