Saturday, 2 May 2015

WASPADA ! DI GARUT KOTA

Waspada! Bencana Semakin Sering Terjadi di Garutkota


Tidak hanya warga di kawasan perbukitan dan pelosok, warga yang tinggal di kawasan perkotaan Garut pun diimbau untuk semakin mewaspadai bencana longsor dan banjir yang kian sering terjadi.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf Bungkus Hadi Suseno, mengatakan bencana kini tidak mengenal waktu dan tempat. Bencana longsor, banjir, bahkan angin puting beliung dapat juga mengancam kawasan perkotaan.
Terakhir pada Kamis (30/4) malam, hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Garut memicu longsor di Kampung Cihalibur, Kelurahan Margawati, Kecamatan Garutkota. Material longsor menimpa jalan yang menghubungkan antara Kelurahan Margawati dengan Cilandak. "Akibat kejadian ini, jalan tersebut sempat tidak bisa dilewati sama sekali oleh kendaraan. Longsoran tanah cukup tinggi, lebar, dan panjang," ujarnya, Jumat (1/5).
Meski menutup jalan, Dandim memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut. Anggotanya pun setelahmendapatkan informasi ini, langsung turun ke lokasi longsor guna menyingkirkan material longsor tanah yang menutup jalan.
Sebelumnya, longsor di Kampung Burujul, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Garutkota, merusak dua rumah warga pada akhir Januari 2015, tepatnya tengah malam. Akibat suara gemuruh longsor, warga terbangun dan berhamburan keluar rumah.
Awal April 2015, sebuah rumah di Kelurahan Regol, Kecamatan Garutkota, ambles ke dalam Sungai Ciwalen. Hal ini disebabkan kondisi bangunan yang tua dan letaknya di pinggir sungai.
Tidak hanya rawan longsor, kawasan Garutkota pun rawan abrasi sungai. Masjid Muhammadiyah di Kampung Lio, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garutkota, ambles ke Sungai Cikendi yang mengalir di bawah bangunan tersebut, Mei 2014. Bangunan yang didirikan di atas sungai ini pun sempat terbelah dua.
Akibat meluapnya Sungai Cimanuk dan Cikamiri, ratusan rumah di Desa Haurpanggung dan Sukajaya di Kecamatan Tarogongkidul, terendam, sedangkan tiga di antaranya rusak berat diterjang luapan sungai, akhir 2014.
Sebanyak 10 keluarga di Kampung Bantar Beas, Desa Sukasenang, Kecamatan Bayongbong, meninggalkan rumahnya masing-masing dan mengungsi karena rumahnya terkena abrasi Sungai Cimanuk. (Sam)

sumber dari TRIBUN JABAR





No comments:

Post a Comment