Monday, 18 May 2015

PREMAN berpenghasilan Rp 5000.000/hari

Hasil gambar untuk preman


Preman alias tukang peras meresahkan masyarakat. Salah satunya para preman di Pasar Pelita Sukabumi, Jabar. Para preman ini kerap memalak pedagang dengan memaksa memakai listrik dan membeli daging dari mereka.

Polres Sukabumi pun bergerak, setelah mendapat data sahih, para preman ini dipantau. Hingga akhirnya, setelah mendapatkan bukti mereka diciduk.

Kelompok preman ini dibekuk sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (19/5/2015). Lima pelaku berhasil diamankan saat melakukan aksi pemalakan kepada sejumlah lapak pedagang.

Barang bukti yang dipegang berupa buku catatan dan uang hasil pemerasan. Informasi terkait para preman ini sebenarnya sudah diketahui sejak lama oleh pihak kepolisian namun korban enggan melapor dengan alasan takut.

"Pemeriksaan sementara ada 5 orang yang berhasil kita amankan, dari tangan mereka didapati buku catatan yang didalamnya tertulis omset perharinya mencapai Rp 3 juta hingga Rp 5 juta perhari, korban enggan melapor jadi kita langsung turun dan menangkap tangan para pelaku langsung," ujar Kapores Sukabumi Kota AKBP Diki Budiman, didampingi Kasatreskrim AKP Sulaeman Salim kepada sejumlah wartawan.

Para pelaku membungkus aksi pemerasan terhadap para pedagang itu dengan cara menjual daging dengan keuntungan satu kilogram daging Rp 3 ribu hingga Rp 10 ribu tergantung jenis dagingnya. Selain itu para pelaku juga memaksakan pemasangan jaringan listrik kepada para pedagang yang nantinya dipungut oleh para pelaku.

"Mereka memaksa penjualan daging dengan harga sekenanya. Untuk daging ayam mereka mematok keuntungan Rp 3 ribu dan daging sapi Rp 10 ribu perkilogramnya, belum lagi pemasangan jaringan listrik dikenakan tarif lain lagi bila dikalikan jumlah lapak yang ribuan tak aneh bila omset mereka bisa mencapai jutaan rupiah," lanjut Diki.

Polisi hingga saat ini masih melakukan pengembangan terkait kemungkinan adanya backing yang mensuport para pelaku untuk melakukan aksinya karena polisi menduga sindikat preman ini sudah terorganisir. "Kita akan kembangkan, karena aksi mereka sudah berjalan cukup lama. Para tersangka masih kita mintai keterangan,"



sumber dari detiknews

No comments:

Post a Comment