Saturday, 16 May 2015

Ahok Akan Menggugat Buruh

Hasil gambar untuk ahok


Kabar Terbaru Hari Buruh: Ahok Akan Menggugat Buruh Perusak Taman Jakarta di May Day Gubernur DKI Jakarta, Ahok langsung memberikan peringatan dan mewanti-wanti terkait long march besar-besaran pada May Day besok, yang akan dilakukan oleh buruh di Jakarta pada waktu diselengggarakannya peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh setiap 1 Mei 2015 esok hari. Ahok berharap, apabila semua buruh nantinya bisa secara tertib waktu unjuk rasa pada sejumlah kawasan di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Ahok langsung mengancam untuk menggugat kepada para buruh apabila memang mereka merusak beberapa taman waktu beraksi di Hari Buruh Internasional. “Kami sangat mengharapkan, tidak ada adanya perusakan taman maupun apapun juga. Jika emang ada yang merusak, kita langsung akan menggugat,” ungkap Ahok di Balaikota DKI Jakarta, hari Kamis (30/4/2015).
Selain masalah tersebut, Ahok menyerahkan semua masalah pada pengamanan unjuk rasa kepada Polda Metro Jaya.Pemprov DKI puns udah menyiapkan air untuk para buruh waktu akan salat Jumat di daerah Monumen Nasional atau Monas. Sehingga nantinya para buruh tak melewatkan soal ibadah salat Jumat, besok. “Kita sudah siapin air bagi mereka untuk salat Jumat. Kita akan kumpulkan semuanya, dengan pihak polisi di Monas,” tambah Ahok.
Sekitar 150 ribu buruh se-Jabodetabek diperkirakan, akan menggelar aksi demo di jakarta yang dimulai sekitar jam 10.00 WIB sampai jam 13.00 WIB, tanggal 1 Mei 2015 besok. Nantinya, semua aksi akan dilakukan acara Long March yang dimulai dari Bundaran HI, dan akan menuju Istana Negara. Selanjutnya, sesudah dari Istana Negara massa akan bergerak menuju ke stadion GBK, Senayan, dalam rangka merayakan May Day Fiesta yang dimulai sekitar jam 13.30 WIB sampai jam 17.00 WIB.
Pada peringatan ini, para buruh akan terus menyatakan untuk tetap menolak politik upah murah, dengan suatu tuntutan adanya kenaikan pada UMP sekitar 32 persen. Selanjutnya para buruh, akan mendesak kepada pemerintah supaya bisa menjalankan soal jaminan pensiun pada buruh wajib di awal bulan Juli 2015 dengan adanya dana pensiun sekitar 60% sampai 75 % dari upah gaji terakhir, seperti halnya para PNS.
Selain hal diatas, para buruh pun sangat mendesak kepada pemerintah Indonesia, untuk bisa menambahkan pada anggaran Jamkes sebesar Rp 30 triliun dari dana APBN, lalu bisa menghapus sistem kerja Outsourcing paling utama di BUMN, juga para buruh akan menolak terhadap kenaikan harga BBM, elpiji, tarif dasar listrik yang sesuai dengan harga pasar.

sumber dari indoberita

No comments:

Post a Comment