Warga Kp. Hujung
Kulon RT 03/RW 05 Kelurahan Utama, Kec.
Cimahi Selatan, Kota Cimahi, bertekad untuk
tidak membuka segel penutupan SPBU
sebelum pihak SPBU yang terletak di Jln.
Maharmartanegara Leuwigajah tersebut mau
bermusyawarah dan menyelesaikan masalah
tercemarnya sumur warga oleh bensin yang
diduga berasal dari SPBU tersebut.
Menurut Ketua RT 03, Odik Sukardja yang
ditemui di rumahnya di Kp. Hujung Kulon,
Senin (13/5), hingga saat ini warga dan
pengurus RT/RW masih menunggu itikad
baik pemilik SPBU untuk melakukan
musyawarah guna menyelesaikan masalah
pencemaran air sumur.
"Sebelumnya memang ada musyawarah
dengan pengurus RT/RW dan perwakilan
warga, tapi pihak SPBU yang datang hanya
yang mewakilinya bukan pemiliknya
langsung. Karena itu sebelum ada
musyawarah dan penyelesaian, warga akan
tetap menutup SPBU," tegasnya.
Dikatakan Odik, dalam musyawarah tersebut
pihaknya ingin ada penjelasan resmi dari
pengelola SPBU terkait tercemarnya air
sumur warga oleh bensin, apakah karena
tumpahan bensin dari tank penampung, atau
karena ada kebocoran.
Selain itu, lanjut Odik, musyawarah juga
perlu dilakukan mengenai kompensasi yang
diharapkan warga dari pihak SPBU. Dalam
masalah ini pihaknya telah melakukan
musyawarah dengan perwakilan warga, dan
muncul beberapa keinginan warga.
"Tuntutan kompensasi ada, seperti asuransi
kesehatan. Karena perumahan warga lebih
awal berdiri bila dibandingkan dengan
SPBU," ujarnya.
Berdasarkan pemantauan "GM" hingga Senin
(13/5) siang, air sumur milik warga terutama
yang lokasinya berdekatan dengan SPBU,
masih tercemar bensin. Meskipun sudah
beberapa kali dilakukan penyedotan, bau
bensin masih saja ada. Bahkan warna air
sumur mirip limbah oli, meskipun tidak
pekat.
"Bau air sumurnya tidak berubah, malah
seperti makin parah sehingga membuat
pusing," kata seorang pemilik sumur, Dedeh
(41) .
Sudah tua
Menurutnya, meski pihak SPBU memberikan
air bersih, namun kualitasnya tidak sebaik
air sumur dan kapasitasnya tidak memadai.
Pengawas SPBU yang kebetulan sedang
berada di lokasi, Dedi Kusnadi tak mau
banyak bicara. Ketika ditanya apakah ada
kebocoran atau hanya tumpahan bensin
sehingga sumur warga tercemar, pihaknya
belum bisa memastikan. Namun, diakuinya
bahwa usia tangki bensin tergolong sudah
tua, yaitu sudah 18 tahun. "Tapi kami tidak
tahu apakah nanti akan ada perbaikan atau
tidak," ujarnya singkat.
Tuesday, 14 May 2013
Spbu lewigajah masih di segel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment